MAKALAH ASKEB (PATOLOGI) DISTOSIA KELAINAN GAWAT JANIN

DISUSUN OLEH:

TIM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan normal suatu keadaan fisiologis, normal dapat berlangsung sendiri tanpa intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor ”P” utama yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan keadaan janin (passanger). Faktor lainnya adalah psikologi ibu (respon ibu ), penolong saat bersalin, dan posisi ibu saat persalinan. Dengan adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor "P" tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung. Bila ada gangguan pada satu atau lebih faktor “P” ini, dapat terjadi kesulitan atau gangguan pada jalannya persalinan. Kelambatan atau kesulitan persalinan ini disebut distosia. Salah satu penyebab dari distosia karena adalah kelainan gawat janin. Distosia berpengaruh buruk bagi ibu maupun janin. Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan prognosis ibu dan janin.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui penyebab distosia pada persalinan karena kelainan gawat janin

2. Mengetahui apa saja kelainan gawat janin yang menyebabkan distosia pada persalinan.

3. Mengetahui apa saja peran bidan dalam menangani distosia karena kelainan gawat janin

BAB II

KONSEP DASAR

I. TINJAUAN TEORI DISTOSIA KELAINAN GAWAT JANIN

A. Pengertian

Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima Oksigen cukup, sehingga mengalami hipoksia. (Abdul Bari Saifuddin dkk.2002 )

B. Etiologi

Penyebab dari gawat janin yaitu:

a. Insufisiensi uteroplasenter akut (kurangnya aliran darah uterus-plasenta dalam waktu singkat)

1) Aktivitas uterus yang berlebihan, hipertonik uterus, dapat dihubungkan dengan pemberian oksitosin.

2) Hipotensi ibu, anestesi epidural,kompresi vena kava, posisi terlentang.

3) Solusio plasenta.

4) Plasenta previa dengan pendarahan.

b. Insufisiensi uteroplasenter kronik (kurangnya aliran darah uterus-plasenta dalam waktu lama)

1. Penyakit hipertensi

2. Diabetes melitus

3. Postmaturitas atau imaturitas

c. Kompresi (penekanan) tali pusat

C. Pengaruh Pada Kehamilan dan Persalinan

a. Pada Kehamilan

Gawat janin dapat menyebabkan berakhirnya kehamilan karena pada gawat janin, maka harus segera dikeluarkan.

b. Pada persalinan

Gawat janin pada persalinan dapat menyebabkan :

1) Persalinan menjadi cepat karena pada gawat janin harus segera dikeluarkan

2) Persalinan dengan tindakan, seperti ekstraksi cunam, ekstraksi forseps, vakum ekstraksi, ataupun bahkan dapat diakhiri dengan tindakan sectio saesarea (SC)

D. Diagnosa

Diagnosis gawat janin saat persalinan didasarkan pada denyut jantung janin yang abnormal. Diagnosis lebih pasti jika disertai air ketuban hijau dan kental/ sedikit. Gawat janin dapat terjadi dalam persalinan karena partus lama, Infuse oksitosin, perdarahan, infeksi, insufisiensi plasenta, ibu diabetes, kehamilan pre dan posterm atau prolapsus tali pusat. Hal ini harus segera dideteksi dan perlu penanganan segera.

E. Klasifikasi

Jenis gawat janin yaitu :

a. Gawat janin yang terjadi secara ilmiah

b. Gawat janin iatrogenik

Gawat janin iatrogenik adalah gawat janin yang timbul akibat tindakan medik atau kelalaian penolong. Resiko dari praktek yang dilakukan telah mengungkapkan patofisiologi gawat janin iatrogenik akibat dari pengalaman pemantauan jantung janin.

F. Komplikasi

Komplikasi yang dapat muncul jika janin mengalami gawat janin yaitu :

a. Asfiksia

b. Menyebabkan kematian janin jika tidak segera ditangani dengan baik.

G. Penatalaksanaan

Prinsip Umum :

a. Bebaskan setiap kompresi tali pusat

b. Perbaiki aliran darah uteroplasenter

c. Menilai apakah persalinan dapat berlangsung normal atau kelahiran segera merupakan indikasi. Rencana kelahiran (pervaginam atau perabdominam) didasarkan pada fakjtor-faktor etiologi, kondisi janin, riwayat obstetric pasien dan jalannya persalinan.

Penatalaksanaan Khusus:

a. Posisikan ibu dalam keadaan miring sebagai usaha untuk membebaskan kompresi aortokaval dan memperbaiki aliran darah balik, curah jantung dan aliran darah uteroplasenter. Perubahan dalam posisi juga dapat membebaskan kompresi tali pusat.

b. Oksigen diberikan melalui masker muka 6 liter permenit sebagai usaha untuk meningkatkan pergantian oksigen fetomaternal.

c. Oksigen dihentikan, karena kontraksi uterus akan mengganggu curahan darah ke ruang intervilli.

d. Hipotensi dikoreksi dengan infus intravena dekstrose 5 % dalam larutan laktat. Transfusi darah dapat di indikasikan pada syok hemoragik.

e. Pemeriksaan pervaginam menyingkirkan prolaps tali pusat dan menentukan perjalanan persalinan.

f. Pengisapan mekonium dari jalan napas bayi baru lahir mengurangi risiko aspirasi mekoneum. Segera setelah kepala bayi lahir, hidung dan mulut dibersihkan dari mekoneum dengan kateter pengisap. Segera setelah kelahiran, pita suara harus dilihat dengan laringoskopi langsung sebagai usaha untuk menyingkirkan mekoneum dengan pipa endotrakeal.

II. TINJAUAN KASUS SUBYEKTIF

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN Ny. N UMUR 28 Th G2P1A0

UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU KALA I DENGAN GAWAT JANIN

No. Register : CM.3333

Tanggal Pengkajian :15 Maret 2010

Jam :10.00 WIB

Tempat : VK

I. PENGUMPULAN DATA DASAR

A. Pengkajian

1. Identitas

Nama : Ny. N Nama Suami : Tn. T

Umur :28 Thn Umur :30 Thn

Agama :Islam Agama :Islam

Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia

Pendidikan :SMA Pendidikan :SMA

Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga Pekerjaan :Wiraswasta

Alamat :Cilongok Alamat :Cilongok

2. ANAMNESA

Pada tanggal : 15 maret 2010 Jam : 10.00 WIB

1. Alasan datang : Ibu merasakan kenceng-kenceng sejak jam 04.00 WIB

2. Keluhan utama : Ibu merasakan gerakan janinnya melemah.

3. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan ibu

DM : ada

Hipertensi : ada

Epilepsi : ada

Jantung : tidak ada

TBC paru : tidak ada

b. Riwayat kesehatan keluarga

DM : ada

Hipertensi : ada

Epilepsi : ada

Jantung : tidak ada

TBC paru : tidak ada

4. Tanda-tanda bersalin

a. Kontraksi : Teratur, sejak tanggal: 15 maret 2010 jam: 04.00 WIB.

Frekuensi : 4x tiap 10 menit

Durasi : 50 detik

Kekuatan : kuat

b. Pengeluaran pervaginam

Lendir darah : Ada sejak jam: 06.00 WIB

Air ketuban : ada

Warna : hijau kental bercampur mekonium

Jumlah : Sedikit

Darah : Tidak ada

c. Masalah-masalah khusus

Riwayat bedah sesar : tidak ada

Usia kehamilan kurang bulan : tidak ada

Pandangan kabur : tidak ada

DM : ada

Sakit kepala yang terus-menerus : tidak ada

Nyeri perut : tidak ada

Tidak ada gerakan janin : tidak ada

Panas menggigil : tidak ada

Sesak nafas : tidak ada

Lain-lain : tidak ada

d. Riwayat obstetri

1) Riwayat haid

menarche : 13 tahun

siklus : 28 hari

lamanya : 7 hari

nyeri haid : tidak ada

banyak darah : ganti pembalut 3 kali sehari

2) Riwayat kehamilan sekarang

HPHT : 15 Juni 2009

HPL : 22 Maret 2010

UK : 39 minggu

Gerakan janin : melemah

ANC : Teratur, frekuensi 6 kali di BPS

Keluhan lain : Tidak ada

3) Riwayat Imunisasi

TT1 sebelum menikah

TT2 saat usia kehamilan 4 bulan

4) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No

Tgl lhr

Usia kehamilan

Jenis persalinan

Tempat persalinan

Komplikasi

Penolong

Bayi

Nifas

Umur

Ibu

Bayi

PB/BB

jenis

Keadaan

Keadaan

Laktasi

1.

25 April 2004

39 mg 1 hr

Normal

BPS

-

-

Bidan

50 cm/3200 gr

Bayi nafas spontan, gerakan aktif

baik

Asi eksklusif

6 th

Laki2

2.

Hamil ini

5) Data Kebiasaan sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Makan : 3x sehari

Pagi : nasi,lauk, secangkir teh manis

Siang : sepiring nasi,ikan,semakuk sayur dan buah

Malam : sepiring nasi,tempe dan semangkuk sayur

Minum : 8-10 gelas perhari

b. Pola istirahat dan Aktivitas

Tidur / Istirahat malam : ± 6-7 jam / hari

Tidur / istirahat siang : ± 1-2 jam / hari

Aktivitas : pekerjaan rumah tangga

c. Pola Eliminasi

BAB

- Frekuensi : 1-2 x sehari

- Konsistensi : lembek

- Warna : kuning kecoklatan

- Penyulit : tidak ada

BAK

o Frekuensi : 5-7x perhari

o Konsistensi : cair

o Penyulit : tidak ada

o Warna : kuning jernih

d. Personal Hygiene

Mandi : 2x sehari

Gosok gigi : 2x sehari

Ganti pakaian dalam : 2x dan apabila lembab

e. Riwayat Perkawinan

Kawin : 1 kali dengan suami sekarang

Lamanya : 8 tahun

Umur waktu kawin : 20 tahun

f. Riwayat KB

- Pernah mendengar tentang KB : pernah

- Pernah menjadi akseptor KB : Pernah

- Jenis kontrasepsi yang digunakan : KB suntik

- Lama menjadi akseptor KB : 2 tahun

- Alasan berhenti menjadi akseptor KB :Ingin Hamil

g. Data Psikososial

- Hubungan ibu dengan suami dan keluarga : baik

- Tanggapan ibu, suami, dan keluarga terhadap kehamilan ini : menerima

- Pengambil keputusan keluarga : suami

- Adat / kebiasaan yg dilakukan mempengaruhi kehamilan : tidak ada

- Kebiasaan merokok dan minum-minuman keras : Ada kebiasaan merokok

- Kebiasaan mengkonsumsi jamu

- Rencana tempat Persalinan : bidan

h. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : 8 kali

3. Data Objektif

a. Keadaan umum : baik

Kesadaran : compos menthis

b. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 160/100 mmHg

Nadi : 90x / menit

Pernafasan : 23x / menit

Suhu : 38°C

c. Berat badan : 55 kg

Tinggi badan :160 cm

d. Kepala

Muka : bersih,ada kloasma gravidarum

konjungtiva : merah muda

edema : tidak ada

sklera : putih

hidung : simetris, bersih

e. Mulut dan gigi

Bibir : tidah sianosis

Gigi : tidak ada karies

f. Leher

Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran

Vena jugularis : tidak ada pembesaran

Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran

g. Dada

Payudara simetris : ya

Pembesaran payudara : ada

Putting susu : menonjol

Areola mammae : hiperpigmentasi

Benjolan : tidak ada

ASI/Kolostrum : belum keluar

Rasa nyeri tekan : tidak ada

h. Abdomen

Inspeksi : ada striae gravidarum, perut cembung, tidak ada bekas luka operasi.

Palpasi :

1) leopold I :TFU = 32 cm, di fundus uteri, teraba lunak, kurang bulat, kurang melenting.

2) Leopold II :

kanan : teraba tahanan memanjang seperti papan

kiri : teraba bagian –bagian kecil janin

3) leopold III : teraba bulat, keras, melenting, bagian bawah janin tidak bisa digoyangkan

4) leopold IV : divergen

TBJ : ( TFU-11 ) x 155 = (32-11)x155=3255 gram

Kontraksi uterus : lama 50 detik dalam 4X/10 menit

Auskultasi : DJJ 100 kali permenit

Menentukan bagian terbawah janin : 3/5

i. Punggung : posisi tulang belakang lordosis

j. Ekstremitas atas dan bawah

Reflek patella normal, alat gerak aktif

k. Pemeriksaan Dalam

Dilakukan atas indikasi mengetahui pembukaan servik dilakukan oleh Bidan pukul 10.00 WIB. Hasilnya Vulva tidak ada bengkak dan tidak varises, vagina tidak ada tumor atau pembengkakan, portio lunak dan effacement 70%, pembukaan servik 8 cm, ketuban sudah pecah berwarna hijau kental bercampur mekonium dan jumlah sedikit, penurunan kepala hodge 3, presentasi belakang kepala, teraba adanya kompresi tali pusat.

l. Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada

B. Interpretasi data

1. Diagnosa Kebidanan

Ny. N umur 28 tahun, G2P1A0, hamil 39 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, presentasi kepala, letak punggung kanan, inpartu kala 1 fase aktif dengan kelainan gawat janin.

2. Data Dasar

Data Subyektif :

a. Ibu mengatakan bernama Ny. N umur 28 tahun

b. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke dua dan pernah melahirkan 1 kali serta belum pernah mengalami keguguran.

c. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya tanggal 15 Juni 2009.

d. Ibu merasakan kenceng-kenceng sejak jam 04.00 WIB

e. Ibu mengatakan bahwa gerakan janinnya melemah.

f. Ibu mengatakan mempunyai riwayat hipertensi

Data Objektif :

a. Vital sign

· Tekanan darah : 170/100 mmHg

· Nadi : 90x / menit

· Pernafasan : 23x / menit

· Suhu : 37,5°C

b. Pemeriksaan fisik

· Inspeksi

Pada vulva/vagina keluar air ketuban berwarna hijau kental bercampur mekonium dan jumlahnya sedikit

· Auskultasi

DJJ melemah 100 x/ menit

· Palpasi

Kontraksi uterus berlebihan yaitu lama 50 detik dalam 4X/10 menit

3. Masalah : DJJ melemah

4. Kebutuhan : Perbaiki aliran darah uteroplasenter

C. ANTISIPASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL

Hipoksia Janin

D. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI

kolaborasi

E. PERENCANAAN

Tanggal : 15 Maret 2010 Pukul : 10.00 WIB

1. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan.

2. Buat informed consent berkaitan dengan penanganan terhadap kemungkinan dilakukan tindakan vakum ekstraksi

3. Berikan oksigen 6 liter/menit

4. Beri dukungan moril pada ibu dan keluarga

5. Ajarkan teknik relaksasi pada ibu saat ada his

6. Anjurkan ibu memilih posisi yang nyaman

7. Anjurkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan ibu seperti makan, minum, dan mengantar ibu bila ingin ke kamar mandi bila ingin BAK.

8. Jaga privasi ibu.

9. Siapkan partus set dan heacting set

10. Siapkan alat alat vakum ekstraksi

11. Siapkan perlengkapan ibu dan bayi.

12. Pantau ku ibu dan janin meliputi tekanan darah, his, DJJ tiap ½ jam.

I. PELAKSANAAN

Tanggal: 15 Maret 2010 Pukul: 10.00 WIB

1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan 8 cm, dan ada kelainan gawat janin

2. Membuat informed consent, berkaitan dengan penanganan terhadap kemungkinan dilakukan tindakan vakum ekstraksi

3. Memberi oksigen melalui masker 6 liter/menit.

4. Memberi dukungan moril pada ibu dan keluarga dengan menganjurkan ibu berdoa agar semua proses persalinan berjalan lancar dan mempersilahkan suami dan keluarga menemani ibu.

5. Mengajarkan teknik relaksasi pada ibu saat ada his yaitu dengan menarik nafas panjang lewat hidung dan mengeluarkannya lewat mulut.

6. Menganjurkan ibu memilih posisi yang nyaman dan menganjurkan ibu supaya jangan mengambil posisi terlentang karena dapat menghambat peredaran darah ibu.

7. Menganjurkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan ibu seperti makan, minum, dan mengantar ibu bila ingin ke kamar mandi bila ingin BAK.

8. Menjaga privasi ibu dengan menyelimuti ibu serta memberi ruang gerak pada ibu.

9. Menyiapkan partus set dan heacting set :

a. Partus set :

1) ½ koher

2) 2 klem tali pusat

3) 1 gunting tali pusat

4) 1 gunting episiotomy

5) Penghisap lendir

6) Pengikat tali pusat

7) Handscone 2 pasang

8) Kassa steril

9) Kateter

10) Spuit 3 ml + oksitosin 10 ui

b. Heacting set :

1) Needle holder

2) Benang catgut

3) Pinset cyrurgis

4) 1 gunting benang

5) Jarum

6) Spuit 5cc + lidokain 1%

7) Handscone 1 pasang

8) Kassa betadin

9) Kassa steril

c. Alat-alat non steril : 2 ember, DTT dan klorin, waslap, Doppler, tensi dan temometer, celemek partograf

10. Menyiapkan perlengkapan vakum ekstraksi meliputi :

a. Satu botol vakum dengan manometer

b. Beberapa mangkuk (mangkok terbuat dari besi) dengan diameter 30,40,50,dan 60mm

c. Selang karet

d. Rantai besi

e. Pompa tangan

f. Alat penarik khusus

11. Menyiapkan perlengkapan ibu dan bayi

12. Memantau ku ibu dan janin meliputi tekanan darah, his, DJJ tiap ½ jam.

II. EVALUASI

Tanggal :15 maret 2010 Pukul : 10.15 WIB

1. Pemeriksaan telah diberitahukan pada ibu, ibu tahu dan merasa senang.

2. Ibu menyetujui informed consent

3. Telah dipasang oksigen

4. Ibu dan kelurga berdoa semoga proses persalinan berjalan dengan lancar dan menemani ibu sampai akhir persalinan.

5. Ibu mengerti dan dapat mengurangi teknik relaksasi yang dianjurkan bila ada his.

6. Memilih posisi miring kiri.

7. Keluarga memberikan makan dan minum serta mengantar ibu ke kamar mandi ketika ibu ingin BAK.

8. Ibu merasa nyaman dan terjaga privasinya.

9. Partus set, dan hecting set siap.

10. Peralatan vakum ekstraksi telah siap

11. Perlengkapan ibu dan bayi telah disiapkan

12. hasil pemantauan :

Jam

TTV

HIS

DJJ

Φ

Cm

TD

N

S

RR

+/-

Frek/dtk

Lama

Kuat

Frek/mnt

teratur

10.00

170/90

80

37,5

22

+

4

35

Sdg

100

teratur

8

10.30

80

22

+

4

35

Sdg

100

Teratur

11.00

180/90

80

37,7

22

+

4

45

Kuat

90

Teratur

11.30

80

22

+

4

45

Kuat

90

Teratur

10

DATA PERKEMBANGAN

Tanggal : 15 Maret 2010 pukul : 11.30

I. PENGUMPULAN DATA

S :

a. Ibu mengatakan perutnya semakin mules

b. Ibu mengatakan seperti ada sesuatu mengalir dari jalan lahir

O :

a. TTV : TD :180/90 mmHg S : 37,7 ®C

N :80 kali/menit R : 20 kali/menit

b. Kontraksi : Teratur, frekuensi 4 X/10 menit/ 45 detik, kekuatan: kuat

c. DJJ : teratur, frekuensi 90x /menit

d. Ketuban pecah jam 10.00 WIB warna hijau kental, bau khas anyir, banyaknya 500 ml

e. Pembukaan serviks 10 cm, effacement 100%, presentasi Ubun-ubun kecil

II. INTERPRETASI DATA

1. Diagnosa kebidanan

Ny N umur 28 tahun G2P1A0 hamil 39 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, presentasi UUK, letak punggung kanan, inpartu kala 1 fase aktif dengan gawat janin.

2. Data dasar

S :

a. Ibu mengatakan perutnya semakin mules

b. Ibu mengatakan seperti ada sesuatu mengalir dari jalan lahir

O :

a. TTV : TD :180/90 mmHg S : 37,7 ºC

N :80 kali/menit R :22 kali/menit

b. Kontraksi : Teratur, frekuensi 5 X/10 menit/ 45 detik, kekuatan:kuat

c. DJJ : teratur, frekuensi 90 x /menit

d. Ketuban pecah jam 10.00 WIB warna hijau,bercampur mekonium. banyaknya 500 ml

e. Pembukaan serviks 10 cm, effacement 100%, presentasi UUK

3. Masalah

DJJ melemah

4. Kebutuhan

Perbaiki aliran darah uteroplasenter

III. ANTISIPASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL

Hipoksia Janin

IV. KEBUTUHAN SEGERA ATAU KOLABORASI

Kolaborasi

V. PERENCANAAN

1. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan

2. Beri dukungan moril pada ibu dan keluarga

3. Ajarkan teknik relaksasi pada ibu saat ada his

4. Anjurkan ibu memilih posisi yang nyaman

5. Amati tanda dan gejala kala II

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 15 Maret 2010 Pukul :11.30 WIB

1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa pembukaan telah lengkap 10 cm

2. Memberi dukungan moril pada ibu dan menganjurkan ibu berdoa agar persalinan lancar serta menghadirkan keluarga/suami untuk menemani ibu saat persalinan

3. Mengajarkan teknik relaksasi pada ibu saat ada his yaitu menarik nafas panjang lewat hidung dan mengeluarkan pelan-pelan lewat mulut

4. Menganjurkan ibu memilih posisi yang nyaman

5. Mengamati tanda dan gejala kala II

VII. EVALUASI

Tanggal :15 Maret 2010 Pukul :11.45 WIB

1. Ibu dan keluarga tahu hasil pemeriksaan.

2. Ibu dan keluarga berdoa agar proses persalinan berjalan dengan lancar dan ibu ditemani oleh suami sampai akhir persalinan.

3. Ibu mengerti dan dapat melakukan teknik relaksasi yang dianjurkan bila ada his.

4. Ibu memilih posisi miring kiri.

5. Terdapat tanda dan gejala kala II yaitu dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan anus membuka.

PERSALINAN KALA II

1. PENGUMPULAN DATA

A. SUBYEKTIF

1. Ibu merasa perut kenceng-kenceng semakin kuat dan teratur.

2. Ibu merasa ingin meneran seperti mau BAB

B. OBYEKTIF

a. TD 180/90 mmHg

b. N 80 x/ menit

c. R 20x/ menit

d. S 37,7º C

e. Ketuban pecah hijau kental bercampur mekonium

f. Ada tekanan pada perinium dan anus

g. Perinium menonjol

h. Vulva, vagina dan spingter ani membuka

i. Adanya pengeluaran lendir bercampur darah

j. Pada pemeriksaan dalam, porsio tidak teraba, pembukaan lengkap 10 cm, effacement 100%, kosong, uuk kanan depan, moulage tidak ada, kepala turun di hodge III+

2. INTERPRETASI DATA

a. Diagnosa Kebidanan

Ny. N, usia 28 tahun, G2P1A0, puka, inpartu Kala II dengan gawat janin

b. Data Dasar

DS :

Ibu merasa perut kenceng-kenceng semakin kuat dan teratur.

Ibu merasa ingin meneran seperti mau BAB

DO :

a. TD 170/90 mmHg

b. N 80 x/ menit

c. R 20x/ menit

d. S 37,7º C

e. DJJ 90x/menit

f. Ketuban pecah warna hijau kental bercampur mekonium

g. Ada tekanan pada perinium dan anus

h. Perinium menonjol

i. Vulva, vagina dan spingter ani membuka

j. Adanya pengeluaran lendir bercampur darah

k. Pada pemeriksaan dalam, porsio tidak teraba, pembukaan lengkap 10 cm, effacement 100%, kk kosong, uuk kanan depan, moulage tidak ada, kepala turun di hodge III+

c. Masalah :

- DJJ lemah

- Ketuban berwarna hijau kental bercampur mekonium

d. Kebutuhan Segera :

Vakum ekstrasi

3. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Kelainan gawat janin

4. KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI

Kolaborasi

5. MERENCANAKAN ASUHAN SECARA MENYELURUH

1. Pastikan tanda dan gejala persalinan kala II

2. Pastikan perlengkapan vakum ekstraksi, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan untuk menolong persalinan dan penanganan BBL.

3. Pakai celemek

4. Lepaskan semua perhiasan dan cuci kedua tangan dengan sabun serta air bersih yang mengalir

5. Pakai handscone steril

6. Hisap oksitosin 10 UI ke dalam tabung suntik dan letakkan pada partus set

7. Lakukan vulva higyene

8. Pastikan pembukaan lengkap

9. Dekontaminasi sarung tangan dalam clorin dan cuci kedua tangan.

10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir

11. Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin mengalami gawat janin ringan.

12. Anjurkan ibu memilih posisi yang nyaman

13. Beritahu ibu akan dilakukan tindakan vakum ekstraksi agar janin dapat lahir pervaginam dan jelaskan pada ibu dan keluarga jika vakum ekstraksi tidak berhasil maka akan dilakukan tindakan SC.

14. Lakukan tindakan vakum ekstraksi.

15. Periksa lilitan tali pusat

16. Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.

17. Tempatkan kedua tangan secara biparietal dan anjurkan ibu sedikit meneran saat ada his

18. Sangga kepala bayi

19. Susuri tubuh bayi hingga seluruh tubuh bayi lahir

20. Nilai bayi

21. Keringkan tubuh bayi

6. PELAKSANAAN

Tanggal : 15 Maret 2010 Pukul : 11. 45 WIB

1. Memastikan tanda dan gejala persalinan kala II

a) Ibu mempunyai keinginan untuk meneran

b) Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vaginanya.

c) Perineum menonjol

d) Vulva vagina dan sfingter ani membuka

2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan untuk menolong persalinan dan penanganan BBL.

3. Memakai celemek plastik yang bersih

4. Melepaskan semua perhiasan dan mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai/ pribdi yang bersih.

5. Memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.

6. Menghisap oksitosin 10 UI ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkannya kembali ke partus set/wadah disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik.

7. Melakukan vulva higiene dan perineum, menyekannya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah besar.

8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap. Dan serviks sudah membuka 10 cm, dan ketuban telah pecah.

9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan.

10. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir yaitu 90x/menit kemudian mencatatnya di partograf.

11. Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin mengalami gawat janin ringan.

12. Menganjurkan ibu memilih posisi yang nyaman

13. Memberitahu ibu akan dilakukan tindakan vakum ekstraksi agar janin dapat lahir secara spontan dan jelaskan pada ibu dan keluarga jika vakum ekstraksi tidak berhasil maka akan dilakukan tindakan SC.

14. Melakukan tindakan vakum ekstraksi dengan cara

a. Pasang bagian-bagian dari alat vakum ekstraktor kemudian mangkuk dimasukkan ke dalam vagina dan langsung diletakkan pada bagian terbawah kapala janin.

Dengan cara menggunakan jari telunjuk dan ibu jari dari tangan kiri, labium mayor kiri dan kanan dilebarkan ke kiri dan ke kanan. Mangkuk diletakkan pada bagian terbawah dari kepala, dilakukan periksa dalam untuk mengetahui :

· Apakah mangkuk betul letaknya

· Apakah ada jalan lahir yang terjepit antara mangkuk dan kepala janin

b. Pembantu memompa ekstraktor vakum sampai menjadi hampa udara 0,2 kg/cm2, lalu ditunggu selama kurang lebih 2 menit. Selama mennunggu ini dilakukan periksa dalam kembali untuk mengetahui apakah letak cup sudah benar dan tidak ada jalan lahir yang terjepit antara mangkuk dan kepala. Jika ada jalan lahir yang terjepit, maka tekanan diturunkan kembali sampai o kg/cm2, dan letak mangkuk dibenarkan. Setelah itu tekanan dinaikan lagi sampai 0,2 kg/cm2, tunggu 2 menit naikkan tekanan sampai 0,4kg/cm2, tunggu 2 menit naikkan tekanan menjadi 0,6 kg/cm2, tunggu 2 menit

c. Lakukan traksi dengan arah yang sesuai dengan sumbu jalan lahir. Traksi dilakukan sewaktu his datang dan pasien disuruh mengejan serta searah dengan titik tengah dari mangkuk (Supaya pinggir cup tidak lepas dari kepala).

15. Memeriksa lilitan tali pusat

16. Menempatkan kedua tangan secara biparietal dan anjurkan ibu sedikit meneran saat ada his.Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkuspubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.

17. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.

18. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dan dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.

19. Melakukan penilaian bayi lahir

20. Mengeringkan bayi baru lahir sambil melakukan hisap delee dan membersihkan mekonium,dan rangsangan taktil

7. EVALUASI

Tanggal : 15 Maret 2010 Pukul : 12.25 WIB

1. Ibu merasakan keinginan untuk meneran, tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina, perinium menonjol, vulva dan spinghter ani membuka.

2. Peralatan, bahan, serta obat sudah siap.

3. Celemek telah dipakai

4. Tangan telah bersih

5. Handscone telah dipakai

6. Oksitosin 10 IU telah dihisap

7. Vulva dan perineum telah dibersihkan

8. Pembukaan serviks lengkap 10cmketuban pecah, berwarna hijau bercampur mekonium.

9. Handscone telah didekontaminasi

10. DJJ dalam batas normal

11. Ibu tahu bahwa pembukaan telah lengkap dan kondisi janinnya baik

12. Keluarga membantu ibu mencari posisis yang nyaman

13. Ibu bersedia untuk dilakukan tindakan vakum ekstraksi.

14. Tindakan vakum ekstraksi berhasil dan kepala berhasil dikeluarkan

15. Tidak ada lilitan tali pusat

16. Kepala bayi telah melakukan putaran paksi luar

17. Bahu depan dan belakang bayi telah lahir

18. Sangga kepala bayi telah dilakukan sesuai prosedur

19. Menyusuri tubuh bayi telah dilakukan

20. Bayi lahir spontan jam 12.25 WIB jenis kelamin laki-laki

21. Bayi telah dikeringkan dan bayi dalam keadaan normal

PERSALINAN KALA III

I. PENGUMPULAN DATA

A. SUBJEKTIF

1) Ibu merasa senang dengan bayinya sudah lahir

2) Ibu merasakan perutnya mules

B. OBYEKTIF

1. Bayi lahir spontan tanggal 15 Maret 2010, jenis kelamin laki-laki A/S 7/8, warna kulit kemerahan, lama persalinan 40 menit.

2. KU ibu baik, kesadaran composmentis.

3. Tali pusat tampak di vulva

4. Plasenta belum lahir, kandung kemih kosong, uterus berbentuk globuler, ada semburan darah yang keluar tiba-tiba, perdarahan 100cc, TFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik.

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa kebidanan

Ny. N, usia 28 tahun, P2A0, inpartu Kala III

B. Data dasar :

DS : Ibu merasa senang dengan bayinya sudah lahir

Ibu merasakan perutnya mules

DO : Bayi lahir spontan tanggal 15 Maret 2010, jenis kelamin laki-laki A/S 7/8, warna kulit kemerahan, lama persalinan 15 menit.

KU ibu baik, kesadaran composmentis.

Tali pusat tampak di vulva

Plasenta belum lahir, kandung kemih kosong, uterus berbentuk globuler, ada semburan darah yang keluar tiba-tiba, perdarahan 100cc, TFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik.

C. Masalah : tidak ada

D. Kebutuhan : tidak ada

III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

IV. KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI

Tidak ada

V. MERENCANAKAN ASUHAN SECARA MENYELURUH

1. Beri tahu hasil pemeriksaan

2. Pastikan janin tunggal

3. Beri tahu ibu akan disuntik

4. Berikan ibu suntikan oksitosin 10 IU

5. Beri tahu ibu penyebab rasa mules yang dialami

6. Dekatkan klem di depan vulva ibu 5 sampai 10 cm

7. Letakkan satu tangan dekat simpisis dan lakukan gerakan dorso cranial.

8. Lakukan penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut

9. Tarik tali pusat ke bawah dan atas mengikuti kurve jalan lahir

10. Bantu lahirkan plasenta

11. Lakukan masase uerus

12. Periksa kelengkapan plasenta

13. Evaluasi adanya laserasi jalan lahir

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 15 Maret 2010 Jam : 12.40 WIB

1. Memberitahu hasil pemeriksaan

2. Memastikan janin tunggal

3. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik

4. Memberikan suntikan oksitosin 10 ui

5. Memberitahu ibu bahwa rasa mules yang dialaminya adalah hal yang normal

6. Memindahkan klem sekitar 5-10cm dekat vulva.

7. Meletakkan satu tangan dekat simpisis dan lakukan gerakan dorso cranial.

8. Setelah uterus berkontraksi, kemudian melakukan penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut.

9. Menarik plasenta ke arah bawah dan ke atas mengikuti kurve jalan lahir

10. Membantu melahirkan plaseenta dengan kedua tangan saat plasenta sudah mulai terlihat di vulva

11. Melakukan masasse fundus setelah plasenta lahir dengan gerakan melingkar searah jarum jam dengan lembut hinggga uterus berkontraksi dan menjadi keras.

12. Memeriksa kedua sisi plasenta baik maternal maupun fetal untuk memastikan plasenta dan selaput ketuban utuh dan lengkap.

13. Mengevaluasi adanya laserasi pada jalan lahir

VII. EVALUASI

Tanggal : 15 Maret 2010 Pukul : 12. 45 WIB

1) Hasil pemeriksaankesadaran : compos mentis

Tekanan darah : 160/90 mmHg

Nadi : 80 x /menit

Respirasi : 22x/ menit

Suhu : 37,5 ºC

2) Janin teraba tunggal

3) Ibu tahu akan disuntik

4) Oksitosin telah disuntikin

5) Ibu tahu penyebab rasa mules yang dialaminya

6) Klem telah di pindahkan

7) Gerakan dorso kranial telah dilakukan

8) Gerakan penegangan tali pusat telah dilakukan

9) PTT dan dorso cranial telah dilakukan selama 1 menit, dan terjadi adanya tanda-tanda pelepasan plasenta

10) Plasenta telah lahir

11) Uterus teraba keras

12) Plasenta lahir spontan tanggal 15 Maret 2010 jam 11.40 WIB dengan berat plasenta ± 500 gr, panjang tali pusat ± 48 cm dan jumlah kotiledon 20.

PERSALINAN KALA IV

1. PENGUMPULAN DATA

A. SUBJEKTIF

1) Ibu mengatakan senang bayinya telah lahir

2) Ibu mengatakan lelah setelah bersalin

3) Ibu mengatakan perutnya masih mules

B. OBJEKTIF

1) Plasenta lahir spontan tanggal 15 Maret 2010, selaput ketuban utuh dan plasenta lengkap

2) TFU 2 jari di bawah pusat, uterus teraba keras, kandung kemih kosong ,

3) Kesadaran : cukup

4) Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Respirasi : 22 x/menit

Suhu : 37,5º C

5) Perdarahan : ± 200 cc

2. INTERPRETASI DATA

a. Diagnosa kebidanan

Ny. N umur 28 tahun, P2 A0, persalinan kala IV

b. Data dasar

DS : Ibu mengatakan senang bayinya telah lahir

Ibu mengatakan lelah setelah bersalin

Ibu mengatakan perutnya masih mules

DO :

· Plasenta lahir spontan tanggal 15 Maret 2010, selaput ketuban utuh dan plasenta lengkap

· TFU 2 jari di bawah pusat, uterus teraba keras, kandung kemih kosong ,

· Kesadaran : cukup

· Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 37,5º C

c. Masalah : tidak ada

d. Kebutuhan : tidak ada

3. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

4. KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI

Tidak ada

5. MERENCANAKAN ASUHAN SECARA MENYELURUH

1. Beritahukan hasil pemeriksaan pada ibu

2. Pantau kontraksi dan perdarahan yang terjadi

3. Ajarkan pada ibu dan keluarga cara memasase sehingga ibu dan keluarga tahu saat uterus tidak berkontraksi

4. Nilai kembali uterus setiap 15 menit dalan ijam pertama persalinan , dan setiap 30 menit dalam satu jam berikutnya

5. Nilai perdarahan

6. Lakukan pemantauan kala IV

7. Dekontaminasi peralatan yang terkomtaminasi

8. Buang sampah sesuai tempatnya

9. Bersihkan ibu dengan air DTT

10. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 %

11. Dekontaminasikan celemek dengan larutan klorin 0.5 %

12. Dekontaminasikan handsone secara terbalik

13. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

14. Lengkapi partograf

6. PELAKSANAAN

Tanggal : 15 Maret 2010 Jam :12. 45 WIB

1. Memberitahu keadaan ibu dan bayi

2. Mengobservasi pendarahan

3. Memeriksa adanya laserasi jalan lahir.

4. Membersihkan tubuh ibu dan menggantikan pakaian

5. Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kala empat berikutnya

6. Masase uterus untuk membuat kontraksi menjadi baik setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit setiap dua jam kala dua

7. Pantau temperature tubuh setiap jam pertama selama dua jam pasca persalinan

8. Nilai perdarahan setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan

9. Dekontaminasi alat bekas pakai

10. Melakukan cuci tangan efektif

11. Anjurkan ibu untuk istirahat

12. Melakukan pendokumentasian.

7. EVALUASI

Pada tanggal 8 Maret 2010 pukul 12.55 WIB

1. Ibu mengetahui keadaan ibu dan bayi

2. pendarahan normal 100 C

3. tidak ada laserasi jalan lahir

4. Ibu telah mengenakan pakain bersih

5. Memantau kontraksi dan pendarahan pervaginam 2-3 kali dalam 15 menit pasca persalinan

Pukul 13.00

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Nadi : 80 X/ menit

Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat

Darah yang keluar : ± 50 cc

Pukul 13.15

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Nadi : 80 X/ menit

Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat

Darah yang keluar : ± 50 cc

Pukul 13.30

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Nadi : 80 X/ menit

Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat

Darah yang keluar : ± 50 cc

Pukul 13.45

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 80 X/ menit

Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat

Darah yang keluar : ± 50 cc

6. masase uterus telah dilakukan dan uterus berkontraksi dengan baik

7. temperature

Pukul 13.00 wib

Suhu : 37º celcius

Pukul 14.00 wib

Suhu : 36,5 ºcelcius

8. perdarahan

pukul 13.00 wib

Tidak terjadi perdarah dan pengeluaran darah ± 100 cc

Pukul 13.15 wib

Tidak terjadi perdarahan dan pengeluaran darah ± 100 cc

Pukul 13.30 wib

Tidak terjadi perdarahan dan pengeluaran darah ± 100 cc

Pukul 13.45 wib

Tidak terjadi perdarahan dan pengeluaran darah ± 100 cc

9. Alat telah didekontaminasi

10. Cuci tangan efektif telah dilakukan

11. Ibu bersedia untuk istirahat

12. Telah didokumentasikan.

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Gawat janin terjadi bila janin tidak menerima Oksigen cukup, sehingga mengalami hipoksia.

Penyebab gawat janin dapat meliputi :

a. Insufisiensi uteroplasenter kronik (kurangnya aliran darah uterus-plasenta dalam waktu lama)

· Penyakit hipertensi

· Diabetes mellitus

· Postmaturitas atau imaturitas

b. Kompresi (penekanan) tali pusat

Penanganan gawat janin yaitu :

a. Bebaskan setiap kompresi tali pusat

b. Perbaiki aliran darah uteroplasenter

c. Menilai apakah persalinan dapat berlangsung normal atau kelahiran segera merupakan indikasi. Rencana kelahiran (pervaginam atau perabdominam) didasarkan pada fakjtor-faktor etiologi, kondisi janin, riwayat obstetric pasien dan jalannya persalinan.

  1. Saran

1. Sebaiknya persalinan dengan gawat janin dilakukan di rumah sakit atas kolaborasi dengan dokter

2. Kehamilan gawat janin harus secepatnya dideteksi untuk menghindari komplikasi terutama pada janin

3. Bidan sebaiknya dapat mendeteksi persalinan dengan gawat janin untuk menghindari komplikasi dan mengambil tindakan yang tepat untuk menanganinya

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono, Prof. Dr. SPOG.1997. Ilmu Kebidanan Edisi III. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta

Mochtar, Rustam, Prof. Dr. M. Ph,1998. Synopsis Obstetri, Jilid I, Edisi 2,EGC: Jakarta

Abdul Bari Saifuddin dkk.2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta

www.puskesmasdwn1.files.wordpress.com

www.situskebidanan.com