ORDO : ACTINIRIA
Ciri-ciri :
- Menempel pada batu karang
- Berukuran s/d 2 feet
- Makanan : * Invetebrata
* Udang
- Tubuh berbentuk :
§ Silindris pendek
§ Bagian atas dilengkapi dengan tentakel
§ Bagian bawah untuk melekatkan dirinya pada suatu obyek.
§ Mulut berada dibagian atas tengah yang dihubungkan dengan enteron yang bersatu dengan suatu saluran yang berbentuk tabung yang disebut Gullet.
§ Disamping sisi pharyax dilengkapi dengan alur licin dan bersilia disebut Siphonoglyph
§ Siphonoglyph merupakan jalan air masuk ke dalam enterennya.
§ Enteron terbagi dalam 6 buah septa / sekat yang menghubungkan gastrodermis hingga bagian phorinkx.
§ Septa ini merupakan tonjolan di dalam hingga berhubungan dengan pharys (septa Primain)
§ Tetapi pharyn untuk bagian bawah bebas
§ Septa ini disebut septa Primair.
§ Air dapat masuk dari ruang satu ke ruang yang lain melalui Ostia yang ada pada septa tadi.
§ Diantara septa primair terdapat juga septa-septa yang lain yaitu septa sekundair tetapi septa sekunder tidak mencapai pharynx
§ Ada juga Septa Tentier yaitu Septa yang paling pendek.
§ Pada bagian tepi dari Septa yang bebas (yang terletak dalam enteron dibawah pharynx) berkembang menjadi bentukan yang tebal dan disebut Digestic Filament
§ Dalam Digistic Filament terdapat sel-sel kelenjar yang menghasilkan getah pencernakan.
§ Dekat dengan bagian dasar Digestic Filament terdapat benang-benang yang disebut dengan Acontio.
§ Di dalam Acontio dilengkapi dengan - kelenjar
- nematocysts
§ Merupakan lurus yang sel kelaminnya terpisah (♂&♀) ganad terdapat dibagian tepi dari Septa tersebut.
KLAS : ANTOZOA, SUB KLAS : HEXACORALLIA
ORDO : MADREPORARIA
Ciri-ciri :
- Susunan tubuh pada prinsipnya sama dengan anemone / metridium
- Perbedaannya antara lain :
§ Madreporaria
Bagian enterderm mensekresikan zat kapur yang berfungsi sebagai kerangka. Kerangka ini disebut Calcareous Skeleton atau Coral yang berwarna : - putih (pada umumnya)
- merah
Pembentukan kerangka :
Mula-mula pada pangkal dimana hewan itu melekat, dengan membentuk kuncup, kemudian kuncup tumbuh lagi sehingga akhirnya membentuk koloni yang bercabang-cabang.
- Contoh-contoh :
1. Acropora
Berbentuk koloni bercabang-cabang seperti pohon.
2. Stylopora
Berbentuk melekuk-lekuk.
3. Leptoria Tenuis
Berbentuk melekuk-leku seperti otak mamalia.
4. Fungia
Berbentuk seperti janin