Contoh artikel : HAL YANG MENGANCAM KEAMANAN DAN KESELAMATAN KLIEN dan MASALAH YANG DITIMBULKAN AKIBAT KONDISI KETIDAKAMANAN DAN KETIDAKNYAMANAN

Beberapa permasalahan yang dapat menggangu keamanan dan keselamatan seseorang adalah tergantung pada manifestasi dari masalah keamanan yang dapat berupa injuri dan kesakitan atau penyakit. Injuri dapat ditimbulkan dari kecelakaan lalu lintas dari kendaran bermotor, jatuh, keracunan, tenggelam dan mati lemas, terbakar, kebakaran, tersengat listrik, kena radiasi, infeksi. Kesakitan atau penyakit dapat berupa masalah pernafasan, alergi, efek dari produk atau zat kimia atau polusi da stress akibat dari penyakit.

MASALAH YANG DITIMBULKAN AKIBAT KONDISI KETIDAKAMANAN DAN KETIDAKNYAMANAN

Masalah yang ditimbulkan akibat kondisi ketidakamanan dan ketidaknyamanan adalah jatuh, kebakaran, injuri dan sebagainya. Berikut akan dibahas permasalahan-permasalahan tersebut dan bagaimana pemecahannya.

1. Tindakan Keselamatan

Keselamatan adalah tanggung jawab setiap orang. Lingkungan yang aman penting baik bagi pasien yang tirah baring maupun bagi pasien ambulasi yang bisa berdiri dan berjalan. Keselamatan harus menjadi bagian penting dalam semua tindakan yang anda lakukan atau untuk pasien. Perhatian ini mencakup tidaj hanya pasien, tetapi meluas sampai ke keselamatan unit dan keseluruhan lingkungan. Kecelakaan yang melibatkan pasien dan staf dapat dikurangi dengan drastic jika tindakan sederhana tersebut diikuti.

Bel panggil harus tetap berfungsi. Bel tersebut diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh tangan pasien. Bel ini digunakan pasien untuk memberitahukan orang lain akan adanya kebutuhan.

Pasien harus diberitahu secara hati-hati tentang penggunaan bel panggil ini. Biarkan pasien untuk menunjukkan pada anda bagaimana bel tersebut digunakan sehingga anda yakin bahwa pasien sudah mengerti. Beritahu pasien lokasi tombol gawat darurat yang ada di setiap kamar mandi.

Peralatan Dan Perawatannya

Anda dapat mencegah kecelakaan yang berhubungan dengan peralatan jika anda:

1. Melaporkan kebutuhan perbaikan dengan segera.

Kemungkinan bahaya tersebut meliputi:

1. Sekrup yang lepas
2. Tali yang berserakan
3. Roda yang longgar
4. Kenop kendali yang rusak
5. Gerendel yang tidak terkait
6. Penghalang tempat tidur yang tidak dikencangkan dengan benar
7. Rem kursi roda dan brankar yang rusak

2. Buang peralatan ke tempat yang tepat. Hamper semua fasilitas membuang benda-bena tajam seperti jarum dan pisau ke dalam wadah khusus.

3. Jangan pernah memegang pecahan kaca dengan tangan anda. Pecahan yang besar dapat diambil dengan menggunakan forsep. Pecahan yang kecil dapat diambil dengan membasahi beberapa handuk kertas dan memegang kedua ujungnya dengan hati-hati sehingga jari-jari anda tidak mneyentuh pecahan tersebut.
4. Ketahuilah selalu apa yang anda tangani dan metode yang tepat untuk pembuangannya



2. Mencegah Jatuh

Jatuh dapat terjadi karena beberapa alasan. Pasien mungkin:

1. Salah memperkirakan jarak dari tempat tidur ke lantai.
2. Merasa lamah atau pusing pada saat mencoba untuk bangun.
3. Merubah posisi terlalu cepat dan kehilangan keseimbangan ketika mencoba untuk bangun dari kursi. Hal ini umum terjadi khususnya pada pasien lanjut usia.
4. Bertemu bahaya ketika sedang berjalan.
5. Tidak mengenal lingkungan sekelilingnya.
6. Meminum obat yang membuat kesadaran mereka terhadap lingkungan berkurang.
7. Berada di tempat gelap.

Anda harus menggunakan tindakan pencegahan yang baik untuk menghindari kecelakaan ini.

1. Selalu meninggalkan tempat tidur dengan posisi horizontal terendah ketika anda sudah selesai memberikan asuhan.
2. Memasang penghalang tempat tidur dan memeriksa kemanannya, jika dapat digunakan.
3. Periksa dan sesuaikan objek-objk yang menonjol seperti roda tempat tidur dan engkolnya.
4. Bersihkan dan pindahkan alat-alat yang tidak dibutuhkan lagi.
5. Jangan membiaran selimut yang digunakan oleh pasien yang duduk di kursi menyentuh lantai. Menyentuh lantai berarti mnegkontaminasi selimut dan juga dapat menyebabkan tersandung.
6. Bersihkanlah segera percikan-percikan.
7. Anjurkan untuk menggunakan peganggan sepanjang dinding koridor pada saat berjalan.
8. Observasi pasien ambulasi dengan baik akan adanya tanda-tanda kelemahan atau gaya berjalan yang tidak stabil.
9. Pastikan bahwa ada cukup cahaya, terutama di waktu senja dan malam hari. Pastikan bahwa pasien mempunyai penunjang kaki yang baik dengan sol sepatu yang tidak licin.



3. Panduan Dasar Mengerakkan Atau Memindahkan Pasien

Memindahkan pasien harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cedera pada diri anda dan pasien. Ingatlah untuk melakukan mekanika tubuh yang baik dan mengikuti prosedur yang tepat untuk setiap kegiatan. Prosedur khusus untu melakukan kegiatan pemindahan akan dibahas pada Bab Ambulasi. Berikut ini adalah peraturan umum untuk diingat.

1. Jangan pernah menggunakan bangku pijakan kecuali jika benar-benar dibutuhkan. Jika bangku pijakan ini dibutuhkan, jagalah agar benda tersebut jauh dari lalu lintas jalan dalam kamar. Letakkan kaki anda dengan baik diatasnya agar tidak tergelincir atau tidak tersandung kaki bangku tersebut, atau kaitan kaki anda di belakang salah satu kaki bangku.
2. Pada saat membantu pasien pindah, pastikan bahwa roda tempat tidur dan roda alat transport, seperti banker atau kursi roda sudah dikunci.
3. Tahanlah kursi tersebut pada saat pasien bangun atau duduk untuk mencegah pasien tergelincir. Kaitkan satu kaki anda dibelakang kaki depan kursi pada saat pasien anda didudukkan.
4. Berjalan ke sisi kanan koridor. Tetaplah berada di sisi kanan ketika memindahkan pasien dengan brankar atau tandu dan kursi roda. Berhati-hatilah terutama di perempatan, jalan yang menanjak, atau menurun atau bergerak d jalan sempit.
5. Selalu berjalan, jangan pernah berlari, meskipun anda merasa ditekan untuk bergerak lebih cepat pada saat itu.
6. Jangan pernah memainkan permainan yang kasar karena hal tersebut tidak tepat dan membahayakan.
7. Perhatikan bahwa lengan pasien yang paralysis diletakkan di pangkuannya. Jangan membiarkannya terkulai sampai ke jari-jari roda karena mungkin saja dapat tersangkut ke bawah kursi pada saat kursi roda tersebut bergerak. Ingatlah untuk menaikan sandaran kaki ketika pasien akan duduk atau bangun dari kursi roda.
8. Di lingkungan perawatan di rumah, bereskan karpet yang berantakan yang dapat meyebabkan klien tesandung dan jatuh. Letakkan keset yang tidak licin di kamar mandi.



4. Penunjang Postur

Penunjang postur terkadang mungkin diperlukan untuk menunjang posisi pasien atau untuk menyokong bagian tubuh tertentu. Penunjang adalah alat yang digunakan untuk membantu mempertahankan pasien dalam posisi tubuh yang baik atau untuk menjamin keselamatan pasien. Alat penunjang ini cenderung untuk membatasi pergerakan pasien sampai beberapa tingkatan. Oleh karena itu, alat tersebut harus hanya digunakan:

1. Atas perintah dokter.
2. Ketika semua tindakan untuk mencapai tujuan perawatan sudah dicoba.
3. Pada saat alat tersebut bisa dilepas dengan interval waktu tertentu untuk memeriksa adanya iritasi atau sirkulasi yang buruk di daerah tersebut.

Ketika alat penunjang digunakan:

1. Jelaskan mengapa alat tersebut dibutuhkan dan yakinkan pasien berulangkali meskipun anda berfikir bahwa pasien tidak mengerti.
2. Periksalah pasien dan penempatan alat penunjang setiap 2 jam. Periksalah setiap area dengan cermat akan adanya tanda-tanda iritasi dan sirkulasi yang buruk. Beri kesempatan pada pasien untuk bergerak dan merubah posisi.
3. Perhatikan posisi dan kesesuaian posisi tubuh dengan cermat. Beri perhatian pada kulit.
4. Antisipasi kebutuhan fisik dasar akan cairan dan eliminasi. Pasien yang memakai alat penunjang mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
5. Tempatkan pasien di temapt dimana pasien dapat diobservasi dengan baik.

Dibanyak fasilitas, fisioterapi bersama dengan staf keperawatan merencanakan pemakaian secara langsung alat penunjang, untuk menyokong, mempertahankan posisi, dan keselamatan pasien.

5. Penyelamatan Kebakaran

merupakan fakta ilmiah bahwa jika terdapat tiga elemen dalam jumlah yang tepat, maka akan menjadi kebakaran. tiga elemen tersebut adalah panas, bahan bakar, dan oksigen.

Mengetahui dan berlatih prosedur kebakaran dan rencana evakuasi secara teratur bagi fasilitas merupakan tanggung jawab bagi setiap anggota staf.

1. Bermain peran prosedur gawat darurat sampai anda benar-benar aman. Ingatlah di semua keadaan gawat darurat kesejahteraan dan keselamatan pasien adalah hal terpenting.
2. Pelajari tempat pintu darurat dan tempat serta penggunaan semua peralatan pengendalian kebakaran, seperti: alat pemadam api (extinguishers), alat penyiram (sprinklers), pintu darurat, dan jalan keluar darurat.
3. Mengetahui dan berlatih prosedur kebakaran. Hal ini dilakukan secara teratur oleh setiap fasilitas. Banyak pasien yang cidera di waktu kebakaran karena kebinggungan dan ketidakmampuan mereka menolong diri sendiri.
4. Tetaplah waspada terhadap semua kemungkinan bahaya kebakaran. Laporkkan hal tersebut dengan segera ke pihak yang berwewenang.

a. Bahaya Kebakaran

Beberapa kemungkinan bahaya kebakaran meliputi:

1. Kabel listrik yang berserakan
2. Sirkuit yang terlalu penuh
3. Steker yang tidak tertanam dengan baik
4. Tumpukan kertas dan kain
5. Perlindungan yang tidak tepat selama terapi oksigen
6. Merokok yang tidak terkendali; hampir semua fasilitas kesehatan melarang merokok didalamnya
7. Korek api yang ditinggal begitu saja dimana nak-anak atau orang lain dapat menggunakannya tanpa pengawasan
8. Merokok dalam ruangan dimana oksigen digunakan



b. Pencegahan Kebakaran

Banyak yang bisa anda dan setiap anggota staf lakukan untuk mencegah bencana kebakaran. Secara umum:

1. Memeriksa kabel listrik yang berserakan
2. Tidak mengisi sirkuit dengan terlalu banyak kawat listrik hingga terlalu penuh
3. Tidak menggunakan kawat listrik yang ringan pada peralatan yang berkekuatan tinggi
4. Menggunakan steker tiga cabang
5. Tidak membiarkan adanya tumpukan-tumpukan yang berserakan di pintu keluar atau lalu lintas jalan
6. Mengosongkan tempat kertas yang tidak terpakai dalam tempat yang tepat
7. Tidak menyimpan kain lap yang berminyak atau kain cat
8. Melaporkan kemungkinan bahaya dengan segera
9. Melaporkan bau-bau asap dan/atau bau terbakar
10. Menjaga agar jalan keluar darurat bersih dri peralatan dan reruntuhan
11. Mengetahui dan mempraktekan prosedur penyelamatan kebakaran
12. Tidak membiarkan pengunjung memberi rokok pada pasien



c. Merokok

Merokok di temapt tidur tidak pernah diperbolehkan kecuali jika pasien diawasi. Merokok harus dibatasi dengan ketat di area tertentu, kecuali jika diperbolehkan.

Hal ini diberlakukan untuk pasien, pengunjung, dan juga staf. Asbak harus besar. Penggunaan korek api harus diawasi. Bahan-bahan merokok disimpan di ruang perawat. Pasien-pasien yang tidak memiliki hak-hak istimewa untuk merokok tidak boleh memiliki bahan-bahan untuk merokok. Jika anda melihat pasien yang tidak diperbolehkan merokok memiliki bahan-bahan untuk merokok, kumpulkan bahan-bahan tersebut dan beritahukan perawat. Beberapa perokok mungkin memerlukan pengawasan langsung untuk merokok.

d. Kewaspadaan Oksigen

Penggunaan oksigen menghadirkan bahaya yang spesifik. Ketika oksigen digunakan:

1. Jangan pernah mengijinkan orang untuk merokok, menyalakan korek api atau membakar sesuatu di temapt itu
2. Jangan menggunakan cairan yang mudah terbakar seperti minyak, alkohol atau cat kuku.
3. Jangan menggunakan peralatan listrik seperti radio, pengering rambut, pencukur elektrik, bantalan panas atau mainan.
4. Tempelkan tanda yng menunjukkan bahwa oksigen sedang digunakan.
5. Menggunakan selimut dan baju dari katun untuk pasien.
6. Pakailah seragam dari katun dan baju hangat yang tidak terbuat dari wol pada saat memberikan perawatan.
7. Pastikan bahwa tidak ada sigaret dan korek api/pematik dalam ruangan.



e. Bila Terjadi Kebakaran

Anda harus mengetahui kebijakan dan prosedur kebakaran di tempat anda. Jika terjadi kebakaran, tetaplah tenang. Pastikan bahwa semua yang berada dalam bahaya dipindahkan ke temapt yang aman. Kemudian bunyikan alarm sesuai dengan bejikan fasilitas. Ikuti rencana evakuasi yang sudah anda pelajari. Pasien pasti binggung dan ketakutan. Oleh karena itu, para staf harus tetap tenang dan terkendali.


Ingatlah:

1. R: Remove patients (pindahkan pasien). Pindahkan pasien ke tempat yang aman. Pasien yang dapat berjalan dapat diiringi. Pada beberapa kasus, mereka dapat dimintai bantuan untuk membantu yang lain mencapai jalan keluar. Pasien mungkin perlu untuk dipindahkan dari tempat tidurnya keluar dari bahaya. Jika seseorang tidak dapat berjalan dan tempat tidurnya tidak dapat digerakkan, sprai dapat dijadikan tandu dan pasien ditarik ke tempat yang aman.
2. A: Alarm. Bunyikan alarm. Gunakan interkom, bel tanda gawat darurat, telepon atau alarm kebakaran yang sesuai dengan kebijakan fasilitas. Beritahukan tipe dan tempat kebakaran.
3. C: Contain fire (menahan api). Tutuplah jendela dan pintu, untuk mencegah aliran angin yang menyebabkan api menyebar dengan cepat.
4. E: Extinguish fire (padamkan api).
5. Ikuti rencana gawat darurat.
6. Tetap tenang. Bersiaplah untuk mengikuti pengarahan jika seseoarang yang bertanggung jawab memberi perintah.
7. Matikan pengatur suhu dan peralatan listrik lainnya.
8. Matikan oksigen.
9. Jangan menggunakan elevator.



f. Penggunaan Alat Pemadam Api

Jika anda telah dilatih menggunakan alat pemadam api, alat tersebut hanya digunakan untuk kebakaran yang kecil.

1. Alat pemadam api harus dibawa tegak.
2. Lepaskan pin pengaman.
3. Tekanlah pegangan atas ke bawah.
4. Arahkan selang penyiram ke sumber api.

Di segala situasi, pindahkan pasien ke tempat aman, ikuti ketentuan rumah sakit dan tetap tenang.

g. Gawat Darurat

Kebakaran hanyalah satu dari gawat darurat yang mungkin anda hadapi. Secara umum, ingatlah untuk:

1. Tetap tenag di semua keadaan gawat darurat.
2. Mengkaji situasi.
3. Memberi tanda untuk meminta bantuan.
4. Tidak pernah meninggalkan pasien sendirian.
5. Ketika bantuan tiba, dengarkan dengan baik perawat dan tenaga kesehatan lain yang profesional.
6. Mengikuti pengarahan yang diberikan dengan cermat.
7. Menjadikan peraturan keselamatan dan pencegahan bahaya menjadi bagian yang tumbuh dalam kewaspadaan anda.

Sebagai bagian dari latihan anda, anda mungkin menerima instruksi pertolongan pertama dasar dan resusitasi jantung paru (RJP).