Jakarta - Kondom merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko tertular penyakit seksual dan mengontrol kehamilan. Tapi, bagaimana jika Anda alergi terhadap kondom?
Dikutip dari Medicmagic, alergi terhadap kondom biasanya disebabkan karena bahan karet (lateks) atau pelumas buatan yang ada di kondom. Reaksi alergi terhadap kondom biasanya terjadi setelah beberapa menit bahkan beberapa jam setelah pemakaian.
Wanita yang memiliki alergi terhadap kondom, biasanya memberikan gejala-gejala seperti berikut:
1. Ruam
2. Gatal pada daerah genital
3. Adanya rasa panas seperti terbakar saat bercinta dan buang air.
4. Bersin berulang kali
5. Kulit menjadi sensitif
6. Kadang-kadang bisa menyebabkan pusing dan pingsan
7. Dalam kasus yang ekstrim, alergi ini dapat menyebabkan kejang
Beberapa gejala diatas mungkin hampir sama dengan infeksi jamur pada miss V, namun alergi kondom biasanya tidak menyebabkan miss V mengeluarkan cairan.
Jika Anda mengalami alergi kondom, lebih baik cari tahu apa penyebab alergi dengan berkonsultasi pada dokter. Tanyakan pada dokter Anda, apakah alergi tersebut disebabkan karet atau pelumas yang terdapat pada kondom. Jika Anda sudah tahu penyebabnya dan ingin tetap menggunakan kondom, pilih kondom tanpa pelumas dan non lateks yang terbuat dari bahan polyurethane dan polyisoprene (baca keterangan pada kemasannya).