DESKRIPSI KEAMANAN DAN KESELAMATAN

Pengetahuan tentang pengontrolan injury sangat perlu dan dibutuhkan dalam beberapa tahun terakhir ini yang ditujukan pada komponen hal-hal yang membahayakan kemanan yang berkontribusi pada injuri baik non fatal maupun fatal. Istilah kecelakaan tidak begitu luas akan digunakan dalam diskusi pencegahan injuri, karena kecelakaan diimpilikasikan pada kejadian yang terjadi karena kehendak Tuhan atau keberuntungan yang buruk, yang tidak dapat diduga, dan yang tidak dapat dicegah. Seperti halnya, kecelakaan, maka injuri memiliki sesuatu cara yang harus dicegah. Prinsip pencegahan injuri termasuk pendidikan mengenai hal-hal yang membahayakan kemanan dan strategi pencegahan; pengontrolan lingkungan dan mesin-mesin (kemanan aktif atau pasif dikemudian hari yang mungkin mencegah injuri dari produk atau alat yang digunakan), dan penguatan pada pengaturan diantara peralatan, pengaman, tenaga kerja dan sebagainya.

Keamanan aktif termasuk pemberian pengaturan pada tingkah laku seseorang yang dapat menguntungkannya. Keamanan pasif atau automatic termasuk pengaturan yang menggunakan mesin dan peralatan dan tidak membutuhkan tingkah laku seseorang yang spesifik untuk menjadi aktif. Kantung udara, pengaman tempat tidur adalah contoh dari keamanan pasif. Keamanan pasif adalah lebih menguntungkan dari pada keamanan aktif dalam pengerjaannya, karena tidak membutuhkan penjelasan tau pendidikan kepada klien atau individu tersebut.

Keamanan dan keselamatan merupakan kebuthan dasar manusia, yang merupakan kebutuhan prioritas kedua setelah kebutuhan fisiologis pada Hirarki kebutuhan Maslow. Keamanan tidak hanya pencegahan kecelakaan dan injuri tetapi juga mengijinkan seseorang untuk merasakan bebas dalam beraktivitas tanpa bahaya. Keamanan mengurangi stress, meningkatkan satus kesehatan umum. Keamanan memungkinkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti dicintai dan mencintai dan harga diri dan memungkinkan seseorang mencapai kebutuhannya. Dampak positif dalam kehidupannya adalah menghasilkan status kesehatan mental yang lebih baik dan fungsi individu lebih efektif (Craven, 2001).

Karakteristik dari kemanan mencakup 3 hal yaitu pervasiveness (mempengaruhi/mengisi), perception (persepsi), dan management (managemen) (Craven, 2001):

1. Pervasiveness

Kemanan adalah pengisi, mempengaruhi segalanya. Scara khusus, individu sanagt memperhatikan kemanan pada setiap atau semua aktivitasnya, termasuk makan, bernafas, tidur, bekerja, dan bermain. Secara umum, individu mengasumsikan atau bertanggung jawab terhadap kemanan diri mereka sendiri.

2. Perception

Persepsi seseorang terhadap bahaya mempengaruhi dalam penyusunan kemanan ke dalam aktivitas sehari-hari mereka. Pengukuran kemanan efektif hanya sejauh sebagai seseorang yang mengerti secara akurat dan menghindari bahaya. Manusia tidak mengerti faktor-faktor keamanan, tetapi mereka belajar secara sendiri melalui proses kehidupan mereka. Kematangan membawa dalam menyusun hal-hal yang mungkin membahayakan dan menyadari betapa pentingnya keamanan. Keluarga, guru, pekerja kesehatan dan hukum berkontribusi dalam meningkatkan tingkat pengetahuan dan kesadaran akan keamanan dan prinsip-prinsip pencegahan injuri.

3. Management

Seseorang mungkin pada suatu waktu menyadari bahaya dalam lingkungannya. Ia akan mengukur terhadap hal tersebut untuk mencegah bahaya dan mempraktekkan keamanan. Pencegahan adalah karakteristik utama dari keamanan. Perawatan diri termasuk dalam praktek keamanan, tetapi keamanan bagi yang lainnya harus memberikan hal yang lebih baik.

Keamanan sangat dipengaruhi oleh tahap perkembangan seseorang dalam hidupnya. Kemampuan fisiologis dan psikologis sesorang dalam pemenuhan kebutuhan keamanan sangat tergantung pada kematangan perkembangannya. Hal-hal yang membahayakan keamanan sangat berbeda pada kelompok umur pada risiko dalam pembedaan injurinya. Intervensi keperawatan ditujukan dalam tingkatan umur yang berbeda dalam pemenuhan kebutuhan keselamatan. Perkembangan umur seseorangan dapat dibagi ke dalam bayi (newborn and infant), toddler and preschooler, school age child and adolecent, adult and older adult.

1. Newborn and Infant

Bayi karena belum matangnya semua system tubuh seperti system muskoloskeletal, persarafan, termoregulasi dan sebagainya sangat rentan terhadap bahaya kemanannya. Bayi biasanya hanya menagis dan banyak komunikasi non verbal yang tersampaikan sehingga peran perawat sangat besar dalam memberikan pemenuhan kebutuhan keamanan. Bahaya yang mengancam bayi seperti terbakar, jatuh, dan trauma injuri lainnya. Bayi pada umumnya sering memasukan sesuatu ke dalam mulutnya, dan ini merupakan hal yang membahayakan dan harus dilakukan pencegahan. Kondisi kemananan yang tidak terpenuhi pada bayi akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangannya.

Penyediaan lingkungan yang aman bagi bayi diantaranya adalah: temperature suhu yang nyaman, tidak mengikat atau mengekang, pakaian yang adekuat, kehangatan, air mandi hangat, udara yang bersih, mainan yang aman, pengaman tempat tidur pada kursi dan tangga, pencegahan terkunci, memberi bantalan pada sandaran tempat tidur dan mengubah meja, menutup pusat-pusat listrik, dan pengaturan ruangan mobil serta penggunaan sabuk pengaman.

2. Toddler and Preschooler

Bahaya yang mengancam keamanan pada usia ini adalah jatuh, terbakar, bengkak, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan oleh belum sempurnanya system muskoloskeletal dan neurologinya. Perawat harus dapat meminimalkan adanya bahaya keamanan pada tahap perkembangan ini. Perkembangan pada masa ini sering diikuti dengan keinginan anak untuk tahu segalanya sehingga mencoba hal baru yang mereka terima, seiring dengan perkembangan organ panca indera mereka.

Mainan yang diberikan haruslah aman bagi anak. Seting peralatan rumah haruslah hati-hati disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak preschool dan toddler.

3. School Age and Adolescent

Pada tahap perkembangan ini, factor fisiologis anak telah mengalami kematangan sehingga anak akan mengalami perluasan peran dan melakukan hal-hal yang baru bagi mereka sesuai dengan pengalaman hidup mereka. Anak mengalami banyak kegiatan aktivitas diluar rumah dengan kelompok sebaya mereka sehingga terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan latihan/aktivitas dengan istirahat/tidur mereka. Hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya bahaya fisik yang mengancam keamanan anak. Support dari keluarga sangat diperlukan bagi anak karena anak tidak banyak mau dikekang tetapi anak memerlukan perhatian dan pengertian dari dukungan baik fisik maupun psikologis dari keluarga, kelompok sebaya maupun perawat.

4. Adult and Older Adult

Pada orang dewasa terlah terjadi kematangan baik fisik maupun psikologisnya. Bahaya kemanan dapat terjadi di rumah, tempat kerja, dan lain-lain. Kematian atau kondisi yang mengancam keamanan pada perkembangan ini adalah jatuh atau kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja dan sebagainya. Pada orang lanjut usia bahaya yang mengancam adalah jatuh dan cedera yang diakibatkan oleh proses degenerasi pada sistem tubuh karena bertambah usia mereka sehinga daya persepsi dan kognisi mereka mengalami penurunan sehingga mengakibatkan terjadi potensial atau risiko untuk jatuh dan cedera.